Assalamu Alaikum Wr. Wb
Selamat berjumpa kembali di situs coretan pendidik,kali ini
saya akan memposting Kisah Teladan dari Rasulullah Saw,dari Sahabat Nabi Saw,
maupun dari orang-orang yang shaleh yang menerapkan akhlak mahmudah (mulia) di
dalam kehidupannya sehari-hari. Mari kita baca dengan seksama dengan
menggunakan hati dan akal fikiran kita mudah-mudahan Allah Swt juga memberikan
hidayah agar kita juga mampu melaksanakan dalam kehidupan kita.
1.KISAH TELADAN BAGIAN PERTAMA
MALAS SHALAT SUBUH DI MASJID ?
ANDA AKAN MALU BACA KISAH INI
Idealnya laki-laki muslim memang harus berjamaah di masjid
,tanpa terkecuali shalat subuh. Apakah anda masih susah untuk bangun shalat
subuh meski sudah dengan jeritan alarm? Sepertinya anda perlu berkaca pada
kisah berikut yang cukup menampar hati.
Ada seorang laki-laki yang selalu hadir tepat waktu di masjid
nabawi ketika waktu subuh,bahkan ia selalu berhasil”memesan” tempat di barisan
paling depan sebelah kanan. Hingga semua orang tahu bahwa itu adalah tempatnya
sya’ban. Ya, laki-laki yang rajin ke masjid nabawi itu bernama sya’ban.
Pada suatu subuh, baginda Rasulullah Saw tidak menemukan
sya’bandi tempat biasanya. Singkat cerita,rasulullah diantar oleh para sahabat
menuju rumah sya’ban.
Dan fakta menarik apa yang ditemukan rasulullah saw?
Yang pertama, rumah
sya’ban dengan masjid nabawi berjarak 3 jam perjalanan.sya’ban menempuh ke
masjid nabawi bukan dengan motor apalagi dengan mobil,juga bukan dengan unta
dan binatang tunggangan lainnya. Akan tetapi ia ke masjid dengan jalan kaki di
padang pasir !
Anda yang pernah mengalami sendiri,berjalan di atas pasir itu
dua kali lipat lebih melelahkan daripada tanah biasa. Artinya untuk bisa tepat
waktu subuh berjamaah,minimal sya’ban harus berangkat dari rumahnya jam 1 dini
hari! MasyaAllah.
Fakta selanjutnya,mengapa sya’ban tidak datang shalat subuh
berjamaah?
Ia tidak sedang sakit atau kelelahan. Ia juga tidak bangun
kesiangan akibat begadang semalaman. Akan tetapi ia meninggal dunia. Ya. Sya’ban
tidak shalat subuh berjamaah hanya karena satu alasan : telah meninggal dunia!
Subhanallah
Kemudian, istri sya’ban memberi tahu rasulullah saw,ketika
suaminya meninggal dunia,ada pesan yang belum ia pahami. Sya’ban
mengatakan,”mengapa tidak lebih jauh?mengapa bukan yang lebih baru? Mengapa
tidak semuanya?
Rupanya, ketika sakaratul maut, Allah memperlihatkan
pahala-pahala kebaikan sya’ban. Sya’ban “menyesal” mengapa jarak rumahnya
dengan masjid nabawi hanya segitu (3 jam perjalanan)
Ia juga menyesal,suatu ketika ia mendapati orang yang
kedinginan di masjid nabawi,ia memberikan baju yang lama sedangkan ia memakai
doubel baju,yang satu baru dan yang satu lama.
Dan suatu ketika,sya’ban bertemu dengan seorang yang kelaparan tetapi ia hanya membagi sebagian
rotinya sedang yang sebagiannya lagi ia makan.
Demikianlah secuil kisah hikmah bagi kita, masih malaskan
kita bangun shalat subuh berjamaah ke masjid ?
2. KISAH TELADAN BAGIAN KEDUA
2. KISAH TELADAN BAGIAN KEDUA